Ice Cream

Gaby pun akhirnya turun dan masuk ke dalam mobil.

“Haiii,” Juan menyapa duluan. Gaby membalas dengan tatapan heran, “Lo ngapain beneran jemput gue?” tanyanya.

“Hujan,” kata Juan sambil menyalakan mobilnya dan membawanya keluar sekolah.

Gaby masih aja terdiam.

I Love You by Avril Lavigne played.

“My favorite song!!!” ucap Gaby antusias.

Tanpa sadar, Juan juga ikut senyum, “nice song.” Gaby mengangguk setuju.

“Indomaret dulu ya,” Juan langsung memarkirkan mobil didepan Indomaret bahkan sebelum Gaby menjawab.

“Ngapain?” tanya Gaby.

“Coffee.”

“Boleh nitip gak?” tanya Gaby lagi.

“Ga ikut aja?”

“Nitip aja deh, gue males.”

“Oke, nitip apa?”

“Ice cream.”

“Gab, kan hujan.”

I know, makanya pas.”

Juan menggelengkan kepala heran, “Oke tunggu bentar.”

Hanya butuh 10 menit, Juan sudah kembali dengan coffee dan ice cream ditangannya. Ia memberikan ice cream rasa strawberry kepada Gaby. Gaby menerimanya dengan antusias, entah apa yang membuatnya antusias dengan ice cream ditengah hujan yang sangat dingin ini.

Juan melihat Gaby yang antusias melahap ice cream-nya tanpa sadar ikut tersenyum.

Lucu, pikirnya.